Minggu, 13 November 2011

Cobalah Mengerti Perasaanku!!!


                Boleh curhat nggak? Boleh yah, aku nggak tahu harus curhat ke siapa lagi. Ini masalah yang aku alami selama bertahun-tahun. Setiap kali aku mengalaminya, hatiku menciut, di dalam jiwaku hanya kemarahan dan keinginan untuk melepaskan diri dari belenggu hidup yang tak terlihat.
                Orang tua. Orang tua adalah orang yang paling berperan penting dalam hidup kita, karena merekalah kita lahir ke dunia yang fana ini, karena merekalah kita bertahan hidup di dunia yang kejam ini, karena mereka, karena mereka dan semuanya karena mereka.
                Entah apa yang ada dalam pikiran ayahku, entah apa yang diinginkan ayah dariku. Aku anak pertama, begitu besar tuntutan yang diberikan ayah padaku. Aku harus bisa ini, bisa itu, mengerti semua hal yang harus dimengerti, mencapai puncak keberhasilan, dan blah blah blah!!! Terlalu banyak!!
Oke, ini serius. Orang tua membandingakan ankanya dengan anak orang lain, itu sudah biasa. Hampir semua orang tua di dunia ini melakukannya. Apa tujuan mereka? Apa maksudnya? Apapun yang orang tua lakukan untuk anaknya, pasti ada tujuan baik di dalamnya, aku yakin itu.
Cobalah mengerti perasaanku. Itu adalah kalimat yang ingin kusampaikan kepada ayahku. Sederhana saja, cobalah mengerti perasaanku. Ayah, aku tahu niatmu baik. Aku tahu kau ingin aku menjadi orang yang berhasil, aku tahu kau ingin aku menjadi anak yang bisa kaubanggakan, aku tahu dan aku juga ingin hal itu terjadi. Sungguh.
Aku bisa terima ayah selalu membandingkanku dengan anak lain yang lebih baik dariku, lebih hebat dariku, lebih membanggakan dariku, lebih dari apapun dariku. Karena aku memang hanya anak biasa yang tak bisa apa-apa. Aku tidak seperti anak yang lain yang bisa membanggakan orang tuanya, maafkan aku. Kau selalu menuntutku ini dan itu, aku harus bisa ini, aku harus bisa itu. Tapi, pernahkan ayah berpikir apa aku menginginkan hal ini terjadi padaku. Aku tahu aku hanya anak kecil yang tak tahu apa-apa, aku tahu ayah yang paling berpengalaman dan yang paling tahu tentang kekejaman dunia luar. Tapi, ini hidupku, beginilah takdirku, beginilah aku dilahirkan, beginilah aku diciptakan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Ayah tahu, bahkan ayah yang paling tahu apa kekuranganku. Tapi mengapa ayah selalu ingin aku menjadi anak yang sempurna. Aku tak bisa menjadi yang ayah inginkan, aku tak bisa menjadi anak yang ayah impikan, aku tak bisa menjadi sempurna karena aku hanyalah manusia biasa. Apa aku salah memiliki wajah yang tak menarik? Apa aku salah suaraku tak semerdu kicauan burung? Apa aku salah aku tak bisa masak? Apa aku salah tak bisa tampil anggun layaknya seorang perempuan? Apa aku salah? Apa aku salah? Bahkan aku tak pernah berpikir aku menginginkan hal itu terjadi. Tapi, beginilah aku dilahirkan!

 Seperti kata mammy mosterku...
I'm beautiful in my way
'Cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby
I was born this way
Don't hide yourself in regret
Just love yourself and you're set
I'm on the right track, baby
I was born this way
Oh there ain't no other way
Baby I was born this way
Baby I was born this way
Oh there ain't no other way
Baby I was born-
I'm on the right track, baby
I was born this way

Don't be a drag -Just be a queen
Don't be!



Ya, aku cantik di jalanku sendiri. Jadi, kumohon biarkan aku menjadi orang sebagaimana aku dilahirkan, karena beginilah aku dilahirkan. Kau tak bisa menrubah takdirku, yah. Karena takdirku adalah hal yang hanya aku dan Tuhan saja yang membuatnya. Kau memiliki takdirmu sendiri, aku jugu, kita semua memiliki takdir kita masing-masing. Biarkanlah aku hidup sebagaimana aku dilahirkan, dengan kelebihan dan kekuranganku. Setiap orang tak harus sama, Tuhan Maha Kuasa, Dia bisa membuat berbagai macam sifat manusia, Dia bisa menentukkan takdir untuk masing-masing manusia. Dan Tuhan juga membuatkan sifat dan takdir khusus untukku, tak ada yang sama. Tuhan hanya memberikannya padaku, aku harus bersyukur, aku harus terima. Karena Tuhan saying padaku, Dia tak membiarkan hidupku sama seperti orang lain, Dia membiarkanku memiliki kehidupanku sendiri. Jadi, ayah, cobalah mengerti perasaanku.
Aku memang tak bisa menjadi professor, ilmuan, pramugari, pengusaha kaya raya dan yang lainnya. Tapi, aku bisa menjadi diriku sendiri. Aku akan berusaha menjadi yang terbaik, menjad hal yang paling baik yang Tuhan tentukkan untukku. Don’t be a drag, just be a queen! Don’t be a drag, just be a queen! Don’t be!
Masa depan. Masa depan adalah hal yang tak terlihat. Aku sangat ingin melihatnya, mengintip saja…Kadang aku bernya-tanya tentang masa depan. Akan seperti apa aku di masa depan nanti. Mungkin jika pikiran itu terlintas di kepala kita, kita akan ingat lagu yang satu ini… 

When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, "What lies ahead?
Will we have rainbows
Day after day?"
Here's what my sweetheart said:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

Now I have children of my own.
They ask their mother, "What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
I tell them tenderly:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be.
Que sera, sera!"

Whatever will be, will be. The future’s not us to see. Que sera sera! Apapun yang terjadi terjadilah, yang pasti dengan kehendak Tuhan juga. Seperti firman Allah dalam Al-quran surat Yaasin ayat 82 "kun fa yakun" yang artinya “Jadilah, (maka) jadilah ia !”. Itulah kekuasaan Tuhan, Dia menciptakan segalanya dan menghendaki apa yang terjadi. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk kita, pasti.
Masa depan pasti berkaitan dengan cita-cita. Cita-cita iu sendiri apa sih? Apakah cita-cita hanya sebatas pekerjaan yang akan kita dapatkan pada saat kita dewasa nanti? Atau apa? Pencapaian hidup? Mungkin saja… Sejak kita masih duduk di bangku TK atau SD kita selalu ditanya tentang cita-cita kita di masa depan nanti. Dulu, kita begitu bebas menjawab. Aku ingin menjadi polisi! Aku ingin menjadi Presiden! Aku ingin menjadi Tentara! Aku ingin menjadi Direktur sebua perusahaan! Banyak sekali. Seiring bertambah dewasa, pemikiran kita pun harus disesuaikan dengan realita yang ada. Jawaban kita tentang tentang cita-cita kita ketiak kita duduk di bangku SMA sangatlah berbeda dengan jawaban kita ketika kita masih TK atau SD. Lebih relistis, sesuai dengan keadan dan lebih mudah untuk dicapai.
 Tapi, seperti apapun cita-cita itu jika aku hanya berusaha sendirian, bagaimana bias tercapai! Selain kerja keras dan berdoa, aku juga butuh bantuan dan dukungan dari orang tua, karena mereka adalah motivasiku mewujudkan cita-citaku. Tapi, ayah bilang cita-citaku terlalu mengada-ngada tak realistis! Lalu aku harus menjadi apa! Hanya itu yang kuinginkan!
Cita-cita kadang menjadi topic yang tak ada habisnya dibahas. Sekarang aku sudah kuliah untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan ayahku. Aku tak menginginkannya, tapi aku tak berdaya menolaknya. Sampai sekarang aku masih memendam cita-citaku yang paling aku inginkan di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. Ayah, bisakah kau melihatnya? Aku menguburnya begitu dalam. Bertahun-taun aku berusaha menguburnya dan sekarang cita-citaku terkubur sudah. Tapi, sebenarnya akumasih mengimpikannya sampai sekarang, aku masih ngin mewujudkannya. Aku masih ingin berusaha sampai tubuhku ini menyerah pada dunia yang kejam! Aku buakan manusia super, aku butuh bantuan ayah, aku butuh bantuan mamah. Tolong Bantu aku, mah, pah. Hanya kalian yang bias kuandalkan, hanya kalian yang membantuku dengan ikhlas dan tulus, hanya kalian!!!


Sekali lagi, cobalah mengerti perasaanku!!!!