Minggu, 23 Oktober 2011

tugasku belum rampung!!


Apa yang bisa menaklukkan alien? Mau tau? Jawabannya mudah kok, hanya lima kata! Ingat ya, L I M A   K A T A. Bukan P A C A R   L I M A   L A N G K A H, itu mah lagu dandut kesukaan saya, hehe.
Well, apa sis lima langkah tersebut? Kalian, para pemburu alien sudah nggak sabart kan? Jawabannya, T U G A  S! Betul kan, cuman lima huruf.
Memang sih, alien udah nggak asing lagi dengan yang namanya tugas. Karena alien sudah tinggal di bumu hampir 17 tahun lamanya, alien sudah melewati 3 lembaga pendidikan formal selama 12 tahun, SD, SMP, SMA. Ayo, manusia semangat sekolah! Alien aja sanggup sekolah selam 12 tahun. Padahal aslinya, alien gak suka sama yang namanya sekolah! Bikin pusing, kelamaan! Sekolah 12 tahun aja ijazahnya cuman laku dibawa ngelamar ke pabrik, hah payah! Kalau mau yang lebih tinggi ya kuliah yang nggak beda jauh sama yang namanya sekolah!
Tapi, anehnya kok alien sekarang kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, ya? Aneh sungguh aneh. Padahal alien tak suka sama yang namanya sekolah. Laah, kalau alien lulus kuliah, alien bakana jadi alien pertama yang menyandang gelar Sarjanba Pendidiakn (S. Pd), artinya aku adalah alien pertama yang akan menjadi guru di muka bumi ini!! Waaa!! Ketemu saam sekolah lagi dong *nangis bambu* (bosen pake 'nangis bombay' terus). Alien sekarang masih di semester 1, artinya masih lama lulusnya. Artinya akan ada ribuan tugas yang harus alien hadapi sampai alien wisuda nanti!!! Amsyooong!
Tapi, please deh, tugas yang satu ini syaratnya ribet banget! Tugas pertama mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia ini ribed bener. Kalau susah sih, sudah kodrat bahwa setiap tugas tu susah. Tapi yang satu ini ribet!! Margin harus 3x4, spasi 1.5, kertasnya harus A4, huruf harus Times New Roman, ukuran fontnya 16 itu sih wajar. Ini nih syarat yang bikin ribet. Minimal makalah berjumlah 15 lembar dan maksimal 20 lembar. Buku yang digunakan sebaga rujukan minimal 4 (belum ada satupun buku rujukan yang aku pakai), dan harus mengandung (?) catatan kaki yang minimal mangandung 10 kata. Ribet kan. Tapi, walaupun ribet dan bikin kumisku nggak tumbuh-tumbuh, aku harus tetap mengerjakannya dengan sepenuh hati! Alien harus jadi sarjanaaaa!! Go alien Go!! Walupun banyak yang menatapmu dengan tatapan aneh, banya cewek yang menyangka kamu adalah lelaki tak berkumis, walaupun banyak cowok yang alergi kalau dekat-dekat kamu TETAPLAH BERJUANG (ini apaan sih?) Buatlah kebahagiaan untuk dirimu sendiri, alien. Kau hanya tinggal sementara di bumi ini! Go alien. ALIEN AKAN BAHAGIA TEPAT PADA WAKTUNYA (ini judul film atau judul novel terkenal sih? pernah baca di suatu kertas yang kuanggap penting *mikir* oh iya aku87 baca di sobekan kertas pembungkus bakwan. aku anggap pentng karena bakwannya enak. kalo nggak dibungkus nanti jatoh, kan sayaaaang)
Semakin nggak nyambung yah. Ya sudah ini dia sebagian hasih dari jerih payahku membuat tugas matkul Pendidikan Bahasa Indonesia. Belum selelsai, tapi mudah-mudahan selesai sebelum waktunya habis :) Mohon doanya dari pembaca blog alien. Alien senang ada manusia yang mau membaca tulisan alien yang kadang membuat jempol kesemutan. Mohon doanya dan terima kasih! Semoga alien dapat p[elajaran berharga dari tugas ini. Walaupun ribet, tetap harus dikerjakan, kalau nggak alien nggka bakalan dapet nilai.Kalau alien nggak dapet nilai alien nggak bakalan lulus, alien nggak bakalan jadi sarjana dong!!! Go alien!!! Dibalik semua ini pastia ada hikmahnya, karena tugas itu sendiri bertujuan menambah pengetahuan dan pengalaman pada pihak yang terlibat :)
Eh, mau liat gak tugas alien? Ini dia....


Kebenaran Sebagai  Dasar Penelitian





Disusun Oleh : Alin
                          Dhewii Auliya Syiva
                          Indra Galuh Agung
                          Kaswan Hermawan




Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
U N S I K A
2011



                                             



Kata Pengatar

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dan petunjuk dalam memahami materi mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.
              Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kami, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
              Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada pihak yang terkait untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.





                                                    Karawang, 01 November 2011


                                                       Penyusun






BAB I
Membahas dan Mendiskusiakan Latar Belakang Kebenaran

A.   Pengertian Kebenaran
Kebenaran adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyatan ini pasti, dan tidak dapat dipungkiri lagi. Kita manusia selalu ingin tahu kebenaran, karena hanya kebenaranlah yang bisa memuaskan rasa ingin tahu kita, dengan kata lain  tujuan pengetahuan ialah mengetahui kebenaran. Tujuan ilmu juga mencapai kebenaran, dengan kata lain, dalam ilmu kita manusia  ingin memperoleh pengetahuann yang benar, karena ilmu merupakan pengetahuan yang sistematis, maka pengetahuan yang diituju ilmu adalah pengetahuan ilmiah.
Kita manusia bukan hanya sekedar ingin tahu, tetapi ingin mengetahu kebenaran. Kita juga selalu ingin memiliki pengetahuan yang benar. Kebenaran ialah persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya.

B.   Jenis-Jenis Kebenaran

  1.    Kebenaran Individual
Kebenaran Individual ini merupakan kebenaran yang di ikuti manusia berdasarkan pendapat sendiri.

  1.   Kebenaran Objektif
Kebenaran Objektif merupakan kebenaran yang biasanya bersumber dari ajaran leluhur  yang  diwariskan secara turun temurun dan sudah mendarah daging dalam masyarakat.

  1. Kebenaran Hakiki
Kebenaran yang sifatnya mutlak, pasti dan tidak akan pernah mengalami perubahan, tentunya kebenaran ini bukan dari manusia, tetapi kebanaran ini datangnya dari Sang Pencipta, sebab itu jangan sekali-kali kita meragukannya.

Contoh suatu kebenaran : Roda sebuah mobil berbentuk segitiga. Kenyataannya bentuk roda adalah bundar, karena pengetahuan tidak sesuai dengan obyek maka dianggap keliru. Namun saat dinyatakan bentuk roda adalah bundar dan terjadi kesesuaian, maka pernyataan dianggap benar.
C.   Upaya Memperoleh Kebenaran

            Upaya memperoleh kebenaran dapat dilakaukan dengan berbagai macam pendekatan. Berikut ini pendekatan-pendekatan yang dapat dilkukan untuk memperoleh kebenaran.

1.                    Pendekatan Empiris
Manusia mempunyai seperangkat indera yang berfungsi sebagai penghubung dirinya dengan dunia nyata, dengan inderanya manusia mampu mengenal berbagai hal yang ada di sekitarnya. Kenyataan seperti ini menyebabkan timbulnya anggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh melalui penginderaan atau pengalaman.
2.     Pendekatan Rasional
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan mengandalkan rasio, upaya ini sering disebut sebagai pendekatan rasional. Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berpikir,sehingga dengan kemampuannya tersebut manusia dapat menangkap ide atau prinsip tentang sesuatu, yang pada akhirnya sampai pada kebenaran, yaitu kebenaran rasional.
 3.       Pendekatan Intuitif
Pendekatan ini merupakan pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui proses penalaran tertentu. Misalkan Seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah secara tiba-tiba menemukan jalan pemecahan dari masalah yg dihadapi.
4.      Pendekatan Religius
Kita sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal pikiran harus menyadari bahwa alam semesta beserta isinya ini diciptakan dan dikendalikan oleh kekuatan Tuhan. Upaya untuk memperoleh kebenaran dengan jalan seperti ini disebut sebagai pendekatan religious.
5.       Pendekatan Otoritas
Yang dimaksud dengan pendekatan otoritas ini adalah seseorang yang memiliki kelebihan tertentu disbanding orang lain. Kelebihan-kelebihan tersebut bisa berupa kekuasaan, kemampuan intelektual, keterampilan, pengalaman, dan sebagainya. Yang memiliki kelebihan-kelebihan seperti itu disegani, ditakuti, ataupun dijadikan figur panutan. Apa yang mereka nyatakan akan diterima sebagai suatu kebenaran.



BAB II
Syarat Kebenaran Ilmiah

Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Berikut sifat-sifat dasar ilmu:
  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Kebenaran ilmiah adalah sesuatu yang dapat diterima oleh majoritas masyarakat ilmiah pada suatu saat. Maka metoda jajak pendapat (voting) di antara para ahli adalah sah-sah saja untuk mengetahui pendapat yang didukung oleh majoritas sekelompok pakar yang terkemuka.
Suatu teori atau gejala yang terus menerus muncul dan digunakan serta dikutip dalam publikasi ilmiah itulah yang dianggap benar karena telah diterima oleh masyarakat.
             
Dengan demikian kebenaran ilmiah merupakan hasil dari suatu penelitian yang dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat luas, dan harus sesuai dengan kenyataan dan benar secara ilmiah atau keilmuan.



BAB III
Proses berpikir logis dan analitis

Berpikir adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah. Dari pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1) berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku, (2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52)

Logika adalah ilmu penalaran atau ketrampilan berpikir dengan tepat. Ketepatan berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis atau tidak amburadul.
Dalam berpikir membutuhkan ketrampilan untuk bisa mengerti fakta, memahami konsep, saling keterkaitan atau hubungan, sesuatu yang tersurat dan tersirat, alasan, dan menarik kesimpulan.  Namun yang pertama kali harus dipelajari adalah menguji suatu jalan pikiran secara logis.


Jalur dari A ke C adalah merupakan kesimpulan
Kesimpulan itu diperoleh karena premis B
Biasanya A adalah Subyek dan C  predikat
B adalah premis atau alasan
Contoh :
Seorang anak tenggelam  ke sungai, dalam keadaan pingsan ditarik keluar. Ada yang berteriak, “dia tak bernafas lagi”.  Sang ibu histeris. “Anakku mati...”
Pemikiran Analitis adalah pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap. Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional; mengidentifikasi urutan waktu, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka.



















BAB IV
Prosedur Penelitian

  1. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1. David H Penny

Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

2. J. Suprapto

Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3. Mohammad Ali

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
  1.  Ciri-ciri penelitian

    1. Memiliki masalah, terumus jelas dan terperinci.
    2. Memiliki hipotesis, terumus jelas dan terperinci.
    3. Terencana, bertujuan dan bermetode.
    4. Empiris, berdasarkan observasi fenomena.
    5. Berlogika, berdasarkan analisis teoritis.
    6. Berakurasi dan valid, menggunakan instrumen yang tepat dan reliabel.
    7. Memiliki sumber data, primer dan sekunder.
    8. Non-etikal, bersifat objektif.
    9. Siklikal, sistematis.
    10. Berproduk: abstrak (berupa: prinsip, generalisasi, dan teoritik) atau konkret (berupa: model atau alat)

  2. Karakteristik penelitian :

    1. Berfungsi menjawab permasalahan tertentu.
    2. Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.
    3. Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyimpulan data (fakta dan opini).
  3. Langkah-langkah penelitian :

    1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
    2. Penelaahan kepustakaan.
    3. Penyusunan hipotesis.
    4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel.
    5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
    6. Penyusunan rancangan penelitian.
    7. Penentuan sample.
    8. Pengumpulan data.
    9. Pengolahan dan analisis data.
    10. Interpretasi hasil analisis.
    11. Penyusun laporan/publikasi penelitian.
Memilih bidang, topik kajian atau judul penelitian. Bidang kajian atau subjek ilmu.  Subjek ilmu dalam arti sebagai pokok persoalan yang dipelajari. Sedang judul, menjelaskan mengenai fokus atau ruanglingkup masalah yang dipelajari. Langkah pertama ini tidak datang dengan sendirinya, sebab timbulnya gagasan untuk meneliti biasanya karena telah didahului oleh serangkaian aktivitas lainnya seperti melakukan mengamatan awal atau membaca sekian banyak referensi sehingga diperoleh sejumlah informasi. Dengan demikian, gagasan untuk melakukan penelitian ilmiah bisa karena ingin membuktikan atau mempelajari lebih lanjut mengenai hal-hal atau informasi-informasi yang telah didapat sebelumnya yang dianggap belum cukup.
              Langkah kedua adalah melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika penelitian lapangan, maka aktivitas yang dilakukan ialah mengumpulkan data lapangan. Di dalam proses pengumpulan data lapangan itu, sejumlah hal harus dijalani, seperti masalah apa saja harus ditanyakan kepada siapa saja (informan), di mana dan kapan serta bagaimana melakukan wawancara. Ketika wawancara itu berlangsung, dalam suasana seperti apa sehingga informasi yang diberikan dapat terandalkan kebenarannya. Bagaimana pula mencatatnya, dan sebagainya.
               Langkah ketiga ialah menganalisis terhadap informasi, dalam arti memahami makna dari sekumpulan informasi yang telah didapatkan. Langkah keempat ialah menyusun laporan penelitiannya, dan langkah kelima adalah menyebar-luaskan hasil temuan.



  1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
               Tujuan  penelitian  sangat  penting  untuk   dikemukakan karena, baik kerangka teori maupun metode yang digunakan harus  memiliki  kesesuaian  terhadap  apa  tujuan  dari penelitian yang akan dilakukan. Sedang manfaat penelitian ialah kata lain dari kegunaan atas hasil penelitian dimaksud.
               Jadi penyusunan tujuan dan manfaat penelitian harus dikaitkan dengan masalah penelitian yang akan dicari jawabannya. Bukan tujuan penelitian untuk menyusun skripsi, tesis, atau disertasi. Menyusun skripsi, tesis, atau disertasi adalah yang melatarbelakangi mengapa kita harus melakukan penelitian dan bukan sebagai tujuan penelitian itu sendiri.


Sudjana, Nana. Dr. 1988. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Sinar Baru.



Kesimpulan

Kebenaran adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyatan ini pasti, dan tidak dapat dipungkiri lagi.
Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah dengan melalui prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Pemikiran Analitis adalah pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap.
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. 

Susah kan? Mana tanggal 11 November 2011 harus dipresentasikan lagi!! Waaaa!!! Syaratnya susah banget sih bu dosen, kumis saya nggak tumbuh-tumbuh nih ------______------
in blogger kenapa lagi, tampilannya nggak sempurna. apa karena copast dari MiWo ya? entahlah, itu masalah internal blogger. Maaf kalau pembaca kecewa *dikacangain* ini slaah blogger (padahal si aliennya aja yang gaptek)

Selasa, 18 Oktober 2011

tugas teh fitri


► Filsafat Sejarah

Pengertian Filsafat Sejarah

Filsafat sejarah adalah ilmu yang mempelajari perkembangan dan penyebaran hukum-hukum atau dasar-dasar kebangkitan dan sebab-sebab runtuhnya suatu bangsa untuk pergerakan masyarakat dan bangsa-bangsa itu sendiri. Dan bisa dikatakan bahwa filsafat sejarah adalah ‘ibarah atau istilah tentang suatu pandangan terhadap kenyataan sejarah dilihat dari segi filsafat.

Sejarah dalam kerangka filosofis adalah sejarah dalam pengertian sebagai filsafat sejarah. Filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi. Pertama, sejarah yang berusaha untuk memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan menguasai semua kejadian dan seluruh jalannya sejarah. Usaha ini sudah dijalankan berabad-abad lamanya. Kedua, sejarah yang bertujuan untuk menguji serta menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari kesimpulan-kesimpulannya

Hukum sejarah menurut filsafat

Ada tiga bentuk hukum sejarah dari al-Qur’an. Pertama, hukum determinisme, yaitu hukum sejarah yang berjalan menurut hukum-hukum umum dan secara natural tidak bertentangan dengan kebiasaan di dalam alam. Teori ini merujuk kepada Al-Qur’an surat [35]: 43, [48]: 23, [17]: 77, [33]: 62, dan sebagainya. Kedua, hukum ketuhanan, yaitu hukum-hukum sejarah terikat dan terkait dengan Allah (sunnatullah fil kaun). Hukum ini bertujuan untuk mengikatkan manusia dengan Tuhannya. Hal itu sesungguhnya merupakan penampakan hukum Allah, kebaikan takdirnya, dan bangunan dalam perkembangan sejarah.

Ketiga, hukum ikhtiar manusia. Hukum ini berkaitan dengan konsep al-bada’ (perubahan perjalanan hidup yang telah ditentukan). Maksudnya, Allah tidak menentukan bentuk yang pasti dan final bagi perjalanan sejarah manusia. Manusialah yang bertanggung jawab memenuhi ketentuan Tuhan, dapat memajukan atau menghentikan perjalanan sejarah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah diri mereka sendiri”(QS Ar Ra’d : 11)

Filasafat sejarah dan masa depan

Jika manusia tidak mengenali masa depan dan tidak mempunyai rencana tentangnya serta tidak memberikan perhatian pada tanggung jawabnya untuk membuat sejarah, maka manusia berhak mendapatkan celaan dari generasi mendatang. Sejarah dibuat oleh manusia dan bukannya manusia dibuat sejarah. Jika manusia tidak mempunyai rencana tentang masa depan, tidak seorang pun dapat menjanjikan bahwa bahtera ini akan mencapai tujuannya secara otomatis.
Selain tujuan sejarah untuk mengetahui masa depan, juga bertujuan untuk membangun idealisme sejati. Idealisme sejati itu akan mampu membuat perubahan pada proses perjalanan sejarah karena kemampuannya memberikan kekuatan pada subjek sejarah. Semangat itu bukan berupa kekuatan fisik, melainkan berupa spirit yang bergejolak dalam jiwa manusia sebagai penyebab penggerak (active cause) untuk menghasilkan langkah-langkah konkrit dalam memecahkan problematika manusia.
Perjalanan sejarah manusia untuk mencapai idealisme sejati yang mampu menciptakan dinamika bentuk dan proses perjalanan itu sendiri sangat bergantung pada beberapa prinsip sebgai berikut:

1. Bergantung pada konsep yang jelas baik dilihat dari pikiran dan ideologinya terhadap idealisme sejati;
2. Harus mempunyai kekuatan spiritual yang bersumber pada idealisme itu agar kekuatan spiritual ini bisa menjadi sumber motivasi abadi bagi tindakan manusia dalam dinamika gerak sejarah;
3. Ia harus berbeda dengan idealisme lain yang hanya bersifat siklus pengulangan.
4. Prinsip kelembagaan terhadap nilai-nilai yang telah dirumuskan oleh para Nabi dalam berbagai bentuk pranata sosial kemasyarakatan.

Perkembangan sejarah tidak perlu diragukan lagi, ia terus menerus berproses menuju kesempurnaannya.. Komunitas manusia mirip dengan kafilah yang terus bergerak maju tanpa henti. Manusia dan masyarakat tidak pernah tetap berada pada satu masalah. Kalau kita berusaha menghentikan gerak manusia dan masyarakat dalam perjalanan sejarahnya, maka berarti kita menentang hukum alam. Oleh karena itu, kata Muthahhari, dari masa ke masa manusia dan masyarakat bergerak menyempurnakan dirinya, dan yang menjadi titik awal penyempurnaannya adalah masa lampaunya. Islam tidak menganggap masa lampau dengan pesimisme secara total.

► Filsafat Ilmu

Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji
hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
Meskipun secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial, namun
karena permasalahan-permasalahan teknis yang bersifat khas, maka filsafat ilmu ini sering dibagi menjadi
filsafat ilmu-ilmu alam dengan ilmu-ilmu sosial. Pembagian ini lebih merupakan pembatasan bidang-bidang
yang ditelaah, yakni ilmu-ilmu alam atau ilmu-ilmu sosial, dan tidak mencirikan cabang filsafat yang bersifat
otonom. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan-pengetahuan secara filsafat, namun tidak terdapat perbedaan
yang prinsip antara ilmu-ilmu alam dan sosial, dimana keduanya mempunyai ciri-ciri keilmuan yang sama.
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakikat ilmu seperti:
· Obyek apa yang ditelaah ilmu ? (Ontologis)
· Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan berupa ilmu? (epistemologis)
· Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu digunakan ? (aksiologis)

► Filsafat Seni
Menurut Jakob Sumardjo (2000: 29), Filsafat seni yang merupakan bagian dari estetika modern, tidak hanya mempersoalkan karya seni atau benda seni (hasil atau produk), tetapi juga aktifitas manusia atas produk tersebut, baik keterlibatannya dalam proses produksi maupun caranya mengevaluasi dan menggunakan produk tersebut.
Ada tiga pokok persoalan filsafat seni, yakni seniman atau kreator sebagai penghasil seni, karya seni atau benda seni, dan penikmat seni atau apresiator. Antara seniman dan public seni muncul konteks budaya seni, sedangkan dari unsure benda seni muncul persoalan nilai seni dan pengalaman seni. Secara lebih lengkap akan dijelaskan berikutnya.
Seniman
Setiap karya seni muncul dari seorang seniman, apakah karya seni itu berbobot, kurang berbobot, atau seni kelas bawah pasti muncul dari seorang seniman. Beberapa persoalan yang sering muncul terkait seniman dengan karyanya adalah kreatifitas dan ekspresi. Apakah yang dimaksud kreatifitas? Apa pula yang dimaksud dengan ekspresi? Dan apa bedanya dengan refresentasi? Bagaimana masalah gender dalam berkesenian? Apa bedanya seniman dengan pengrajin, tukang, dan desainer? Bagaimana pribadi seniman tampak dalam karyanya yang menimbulkan beragam gaya, dan aliran dalam seni?
Seniman menekankan pada aspek ekspresi, kreasi, orisinalitas, intuisi, imajinasi, ide, konsep, keterampilan dan referensi.
Karya Seni/Benda Seni
Karya seni adalah hasil proses kreasi seniman berwujud visual dua dimensi maupun tiga dimensi (Seni rupa, patung, lukis, desain, arsitektur), wujud audio (music dan sastra), audio visual (Film, teater, seni tari) yang dapat dinikmati atau diapresiasi melalui berbagai indra yang dimiliki oleh manusia. Benda seni atau karya seni terkait erat dengan medium atau bahan yang digunakan dalam menciptakan karya seni tersebut. Beberapa pertanyaan yang biasa muncul terkait karya atau benda seni adalah apakah akrya seni merupakan peniruan kenyataan (istilah Plato mimesis) atau merupakan ekspresi jiwa seniman. Persoalan subjektifitas dalam seni (ekspresi) dan objektifitas (mimesis) berlangsung di lingkungan penciptaan (seniman). Persoalan lainnya adalah seni tinggi dan seni rendah, seni eksklusif dan seni pinggiran, istilah Sanento Yuliman “seni rupa bawah dan seni rupa atas”
Karya seni atau benda seni menekankan pentingnya aspek bentuk, material, struktur, symbol, dan estetika.
Publik Seni/Apresioator
Publik seni adalah masyarakat luas yang berasal dari latar belakang social dan ekonomi berbeda. Publik seni penting sebab seni bukan hanya masalah seniman dan karya seninya, melainkan bagaimana karya seni dapat berkomunikasi atau berdialog dengan orang lain. Agar karya seni dapat berdialog secara baik dengan masyarakatnya, maka diperlukan seorang curator atau kritikus yang menjelaskan secara lebih obyektif tentang struktur estetika dan makna sebuah karya seni.
Seorang seniman disebut seniman oleh masyarakatnya sebab status yang diperjuangkannya. Walaupun tidak seluruh masyarakat dapat diklaim sebagai public seni, namun sebagian besar masyarakat yang pernah dan berkeinginan menikmati karya seni dapat menjadi bagian dari public seni. Publik seni tertentu seperti kolektor dan para konsumen seni sangat berperan dalam menentukan status dan kelas dari seorang seniman.
Publik seni menekankan pada aspek apresiasi, interpretasi, evaluasi, konteks, pengalaman, pengetahuan, penghargaan, dan respon dari public.

► Filsafat Moral

Pada dasarnya, filsafat moral merupakan bagian dari etika yang memilki tiga makna yang berbeda, ergantung pada sudut pandang yang dipergunakan. Keberadaan etika memberikan pencerahan pada suatu komunitas ataupun individual untuk menjalani hidup dengan aturan yang telah diberlakukan. Jika etika dikaitkan dengan kaidah norma yang dijadikan pegangan suatu individu maupun komunitas untuk mengatur perilaku mereka, maka hal itu disebut pula sistem nilai dan sering dikenal dalam masyarakat sabagai etika islam, etika protestan dan lain-lain.
Sedangkan etika yang dikaitkan dengan nilai moral ataupun kumpulan asas bisa dilihat dari kode etik peneliti, kode etik kedokteran dan lain lain. Hal itu akan menjadi berbeda apabila dikaitkan dengan ilmu mengenai hal baik dan buruk. Etika bisa dikaitkan sebagai ilmu apabila beberapa kemungkinan etis dijadikan sebagai bahan refleksi untuk sebuah penelitian yang metodis dan sistematis. Dalam kaitan inilah yang menjadikan etika disebut juga dengan sebutan filsafat moral.
Mempelajari filsafat moral mengundang kita mengurai tanda tanya terhadap persoalan amoral. Pada dasarnya amoral tidaklah berkaitan sama sekali dengan etis maupun moral. Terkadang kita salah memahami suatu persepsi, sehingga menggunakan istlah amoral untuk menunjukka arti tidak bermoral. Sebuah kalimat yang tepat adalah immoral yang bermakna tidak etis atau tidak bermoral. Disinilah perbaikan makna yang sebenarnya dibutuhkan agar tidak menyimpang dari apa yang diharapkan.
Moralitas sangat berkaitan dengan filsafat moral. Ini adalah fenomena yang berlaku bagi umat manusa diseluruh dunia dan menjadikan manusia sangat berbeda dengan binatang. Jika binatang sama sekali tak bisa membedakan hal baik dan buruk dan sesuatu yang pantas dilakukan atau tidak, maka manusia dilahirkan dengan tanggung jawab untuk bersikap sesuai dengan moral.



► Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Secara umum filsafat pendidikan bisa diartikan salah satu cabang filsafat yang ruang lingkupnya terfokus dalam bidang pendidikan. Berikut ini, beberapa pengertian filsafat pendidikan menurut para ahli:
Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
Kilpatrik dalam Buku Philosophy of Education menyebutkan: "Philisophizing and education are, then, but two stages of the same endeavo; Philisophizing to think out better values and idealism, education to realize these in life, in human personality. Education acting out of the best direction philosophizing in can give, tries and beginning primarly wit h the young, t o lead people to build critrised values to their characters, and in this way to get the highest ideals of philosophy progressively embodied in their lives." Berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha. Berfilsafat adalah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasi nilai-nilai dan cita-cita itu didalam kehidupan dan dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat membina nilai-nilai di dalam kepribadian mereka, dan melembagakannya dalam kehidupan mereka.
John Dewey memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emotional) menuju kearah tabi’at manusia, maka filsafat juga dapat diartikan sebagai teori umum pendidikan (Democracy and Education, p. 383)
Prof. Brameld berkata tentang filsafat pendidikan : “That is, we should bring philosophy to bear upon the problems of education as effiently,” Kita harus membawa filsafat guna mengatasi persoalan-persoalan pendidikan secara efisien, jelas, dan sistematis sedapat mungkin.
Van Cleve Morris menyatakan : “Secara ringkas kita mengatakan bahwa pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya, bukan alat sosial semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, akan tetapi ia juga menjadi agen (lembaga) yang melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan lebih baik (Van Cleve Morris, Becamingan Education, p.57 dalam buku Filsafat Pendidikan Islam, Prof HM.

Rabu, 12 Oktober 2011

Landon Pigg - Falling In Love At A Coffee Shop


                                                         Halo, apa kabar? Kali ini sayaa mau review lagu lagi nih. Request dari kakak :D hai, kak Bebe!!
Oh, Mr Pigg you're so cute
Mungkin kalian udah sering denger lagu yang satu ini di tv. Pertama aku denger lagu ini rasanya gimana gitu, sesuatu yang tak dapat terungkapkan, astagfirullah yah :D *anaknya syahrono* Lagu yang dibawakan oleh cowok kelahiran 6 Agustus 1983 ini memang easy listening banget. Lagu jatuh cinta yang lembut dan gitu deh :p Mau tau judul lagunya apa? Beneran mau tau? Bener nih? *ditabok pake keyboard* Judul lagunya lucu, mirip judul cerpen atau novel. Aha! Aku buat cerita aja kali ya *pembaca: “cepetan! Niat ngasih tau kagak sih!”* #saya: “Iya bang, sabar bang, sabar”*
                 



                      Judul lagunya ‘Falling In Love At A Coffee Shop’. Lagu yang bercerita tentang perasaan seseorang ketika dia jatuh cinta ini memang menyentuh hati melodinya juga lembut dan menenangkan. Enak banget didengerin sama kalian yang lagi jatuh cinta, cie cie yang lagi jatuh cinta. Mau tau lyricnya seperti apa? Nih dibawah ada. Tapi, sebelumnya download dulu gih. Bagi yang sudah punya ata pernah ngedengerin lagu ini pasti setuju dong kalau lagunya bagus J

Falling In Love At  A Coffee Shop by Landon Pigg

Landon Pigg - Falling In Love At A Coffee Shop
I think that possibly
Maybe I'm falling for you
Yes There's a chance that I've fallen quite hard over you

I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too

I think that possibly
Maybe I'm falling for you

No one understands me quite like you do
Through all of the shadowy corners of me

I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew

I think that possibly
Maybe I'm falling for you
Yes there's a chance that I've fallen quite hard over you

I've seen the waters that make your eyes shine
Now I'm shining too

Because
Oh
Because I've fallen quite hard over you

If I didn't know you I'd rather not know
If I couldn't have you I'd rather be alone

I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew

I never knew just what it was about this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew

All of the while
All of the while

All of the while it was you, you!


Gimana? Giman? Lyricnya bagus kan? Lagunya juga bagus looh. Anyway kalau kalian mau tahu seperti apa sosok Landon Pigg bias baca profilnya di wikipedia

Imut kan? *angkat-angkat alis*

By the way, Landon Pigg wajahnya cute loh, secara selain seorang penyanyi dan penulis lagu dia juga dikenal sebagai aktor,. Tapi, aku nggak tau filmnya apaan, hehe.






Nah, review kali ini udah dulu ya, mau info lebih lajut cari aja di G to the O to the O tp the G to the L to the E :P See ya!!!


Kamis, 06 Oktober 2011

Love Ride (Fast Not Furious) Part 7


                Tak butuh waktu lama untuk Harun menemukan kantor Bang Yogi sesuai dengan petunjuk Bang Ade tadi. Kantor Bang Yogi bukan bangunan tinggi, cuman bengkel dan tempat cuci steam, serta ruko kecil yang dijaga oleh seorang perempuan. Bengkel #Maju Sejahtera#. ‘Nama yang klasik’ Batinku.
                “Mbak, Bang Yoginya ada?” Tanyaku.
                “Bang Yoginya lagi pergi” Jawabnya, ketus.
                “Kemana? Lama nggak ya?” Tanyaku lagi.
                “Nggak tau” Jawabnya, lebih ketus lagi.
                “Mbak bisa hubungi Bang Yoginya supaya cepet ke sini?”
                “Nggak. Emang kamu siapa sih? Ada perlu apa sama Bang Yogi?” Nada suaranya lebih tinggi dari yang tadi.
                “Eh, saya Kimi. Saya ada perlu sebentar sama Bang Yogi”
                “Kimi…………..” Gumam Mbak galak itu
                “Oh, Kimi! Nama kamu Kimi ya?” Seru perempuan itu, antusias.
                “Iy….Iya, Mbak” Jawabku, agak kaget mendengarnya.
                “Bang Yogi emang pernah pesen sama Mbak, kalau akan ada anak perempuan yang namanya Kimi akan datang ke sini”
                “Oh, gitu ya,Mbak” Kataku, heran. Kok Bang Yogi yakin banget ya aku bakalan datang.
                “Iya. Kamu sih nggak bilang dari tadi. Ya, udah Mbak telepon Bang Yoginya dulu ya. Kamu tungguin aja di sono noh”
                Aku duduk di bawah pohon rindang dengan cahaya matahari yang terpecah-pecah oleh daun menimpa wajahku, angin berhembus lembut meniup rambutku yang acak-acakan.
                “Kimi, lu nggak takut duduk di situ?” Tanya Harun.
                “Takut kenapa? Ada hantunya ya? Lu bisa Lihat hantu?”
                “Bukan gitu. Pohon yang akarnya lu dudukin itu kan pohon Durian, apa lagi buahnya banyak banget. Kamu nggak takut nanti ada Durian runtuh nyerbu kepala lu? Di sini anginnya kenceng banget. Bisa-bisa nanti lu yang jadi hantu penunggu pohon itu”
                “Hah?” Aku panik, melihat sekeliling. Aku melihat ke atas, buah durian yang banyak sekali itu bak akan jatuh. Aku langsung lari ke arah Harun. Memukulinya dengan kepalan-tangan-kesal.
                Kami menunggu di bawah pohon mangga yang buahnya sedang sepi. Tak lama Kemudian, Bang Yogi datang. Penampilannya benar-benar berbeda dengan penampilannya di dalam mobil angkot butut itu. Dulu dia memakai kaus oblong dengan celana jeans selutut. Sekarang, dia memakai kemeja lengan pendek dengan garis-garis vertikal yang beraturan. Di kantung sakunya terdapat bolpoin dan kaca mata hitam yang dilipat.  Dia memakai celana biru dokar yang sangat gelap. Diantara kemeja dan celananya, ada sabuk kulit hitam merekat erat.
                “Kimi….. Akhirnya kamu datang juga? Bagaimana? Kamu terima tawaran Abang atau nggak?” Sapa Bang Yogi dengan gembira.
                “Eh, sebenernya saya masih bingun Bang. Saya nggak ngerti apa yang…”
                “Udah…Abang tau kok. Bisa kita bicara empat mata aja?” Tanya Bnag Yogi, melirik ke arah Harun.
                “Oh, iya. Gue mau beli es dulu di sana ya” Kata Harun, sambil menunjuk ke arah warung kecil di pojok pekarangan. Tinggallah aku dan Bang Yogi. Aku tak tahu maksudnya, sunggguh. Tapi, aku tidak boleh berpikiran negatif.
                “Kimi? Abang cuman mau nanya. Tapi, kamu jawab dengan hati kamu. Apa kamu benar-benar mau belajar nyetir mobil?” Tanya Bang Yogi dengan serius.
                “Iy…Iya…. Tapi, saya juga bingung soal  biaya kursusnya. Saya mau tau dulu Bang” Jawabku.
                “Kimi…. Soal biaya kursus, gratis. Kamu hanya perlu datang ke lapangan kosong yang bekas pasar itu” Katanya.
                “Tapi, di dunia ini nggak ada yang sepenuhnya gratis. Kamu harus membayar, tapi bukan dengan uang. Melainkan pengorbananmu!” Lanjutnya. Aku kaget mendengarnya. Apa yang dimaksud dengan pengorbanan yang harus kubayar? Apa dia akan melakukan sesuatu yang jahat padaku?
                “Pengorbanan?”
                “Iya, pengorbanannya pun sangat mudah. Kamu bisa mengemudi mobil dengan baik. Berarti, kamu harus ikut lomba balapan mobil liar. Adil kan? Kamu mau?”
                “Balapan liar? Tapi, aku kan belum tentu bisa nyetir dengan baik. Kalau aku kalah gimana?”
                “Kimi…Kimi… Abang ini bukian orang sembarangan. Dulu abang itu juara balapan mobil liar di berbagai kota besar. Abang bisa melihat kemampuan seseorang dalam menyetir mobil hanya dengan melihat matanya. Dan kamu, sangat berbakat menjadi seorang pembalap! Jika bakat kamu diasah dan rajin berlatih. Kamu pasti menang. Apa lagi ini hanya balapan liar di kota kecil. Tapi, tetap ada pembalap handalnya juga”
                “Saya nggak yakin bang… Saya nggak tau soal itu…”
                “Nggak apa-apa Kimi. Kamu tak usah jawab sekarang. Kamu bisa pikirkan tawaran itu baik-baik dulu. Ini kesempatan bagus untuk kamu. Ikuti kata hatimu. Tapi, mikirnya jangan lama-lama ya…. Maksimal sampai minggu depan sudah ada jawabannya. Karena kamu akan berlatih keras”
                “Eh, iya Bang”
                “Ini nomor telepon Abang, nanti tinggal hubungi aja”
                “Eh, iya deh”
                “Ya, sudah. Abang tunggu keberanian kamu, Kimi” Aku mengangguk. Bang Yogi bergegas ke kantornya yang mungil. Harun menghampiriku. Dia bertanya tentang apa yang tadi aku bicarakan dengan Bang Yogi. Tapi, aku tak menjawabnya. Kurasa Harun tidak boleh tahu akan hal itu. Aku memaksanya untuk segera pulang.
                Di perjalanan Harun masih bertanya tentang apa yang aku bicarakan tadi. Terpaksa aku berbohong. Harun sangat bawel dan suaranya berisik. Hampir menyaingi Nunung. Aku bilang kalau biaya kursusnya mahal, karena aku masih di bawah umur. Untung dia percaya.
                “Ini rumah gue” Kataku, sesampainya kita di depan pintu gerbang.
                “Oh, ini. Jauh ya?”
                “He-eh…. Ayo masuk dulu” Ajakku.
                “Nggak usah, Kim. Udah sore, gue pulang aja. Takut kemaleman. Lain kali aja ya”
                “Ya, udah. Makasih ya, hati-hati di jalan”
                Harun memutar arah motor matiknya. Lalu, melaju kencang ke arah Utara. Pikiranku masih dipenuhi kata-kata Bang Yogi tentang balapan liar. Aku tahu sedikit tentang balapan liar. Itupun aku tahu dari film favoritku The Fast and The Furious. Tapi, aku nggak tahu kalau di kota kecil tempatku tinggal ini ada ajang balapan liar juga. Jujur, aku penasaran tentang balapan liar. Aku ingin ikut…. Apa ini yang namanya kata hati? Argh!! Akukan masih sekolah dan sebentar lagi aku akan menghadapi yang namanya Ujian Nasib, eh Ujian Nasional. Ngapain mikiran hal yang kaya gitu… Kimberly, ‘Fokus ke sekolah’. Pikiranku kacau lagi.

Apa jawaban Kimi padaa bang Yogi? Tunggu cerita selanjutnya ya!!!!