Apa yang bisa menaklukkan alien? Mau tau? Jawabannya mudah kok, hanya lima kata! Ingat ya, L I M A K A T A. Bukan P A C A R L I M A L A N G K A H, itu mah lagu dandut kesukaan saya, hehe.
Well, apa sis lima langkah tersebut? Kalian, para pemburu alien sudah nggak sabart kan? Jawabannya, T U G A S! Betul kan, cuman lima huruf.
Memang sih, alien udah nggak asing lagi dengan yang namanya tugas. Karena alien sudah tinggal di bumu hampir 17 tahun lamanya, alien sudah melewati 3 lembaga pendidikan formal selama 12 tahun, SD, SMP, SMA. Ayo, manusia semangat sekolah! Alien aja sanggup sekolah selam 12 tahun. Padahal aslinya, alien gak suka sama yang namanya sekolah! Bikin pusing, kelamaan! Sekolah 12 tahun aja ijazahnya cuman laku dibawa ngelamar ke pabrik, hah payah! Kalau mau yang lebih tinggi ya kuliah yang nggak beda jauh sama yang namanya sekolah!
Tapi, anehnya kok alien sekarang kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, ya? Aneh sungguh aneh. Padahal alien tak suka sama yang namanya sekolah. Laah, kalau alien lulus kuliah, alien bakana jadi alien pertama yang menyandang gelar Sarjanba Pendidiakn (S. Pd), artinya aku adalah alien pertama yang akan menjadi guru di muka bumi ini!! Waaa!! Ketemu saam sekolah lagi dong *nangis bambu* (bosen pake 'nangis bombay' terus). Alien sekarang masih di semester 1, artinya masih lama lulusnya. Artinya akan ada ribuan tugas yang harus alien hadapi sampai alien wisuda nanti!!! Amsyooong!
Tapi, please deh, tugas yang satu ini syaratnya ribet banget! Tugas pertama mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia ini ribed bener. Kalau susah sih, sudah kodrat bahwa setiap tugas tu susah. Tapi yang satu ini ribet!! Margin harus 3x4, spasi 1.5, kertasnya harus A4, huruf harus Times New Roman, ukuran fontnya 16 itu sih wajar. Ini nih syarat yang bikin ribet. Minimal makalah berjumlah 15 lembar dan maksimal 20 lembar. Buku yang digunakan sebaga rujukan minimal 4 (belum ada satupun buku rujukan yang aku pakai), dan harus mengandung (?) catatan kaki yang minimal mangandung 10 kata. Ribet kan. Tapi, walaupun ribet dan bikin kumisku nggak tumbuh-tumbuh, aku harus tetap mengerjakannya dengan sepenuh hati! Alien harus jadi sarjanaaaa!! Go alien Go!! Walupun banyak yang menatapmu dengan tatapan aneh, banya cewek yang menyangka kamu adalah lelaki tak berkumis, walaupun banyak cowok yang alergi kalau dekat-dekat kamu TETAPLAH BERJUANG (ini apaan sih?) Buatlah kebahagiaan untuk dirimu sendiri, alien. Kau hanya tinggal sementara di bumi ini! Go alien. ALIEN AKAN BAHAGIA TEPAT PADA WAKTUNYA (ini judul film atau judul novel terkenal sih? pernah baca di suatu kertas yang kuanggap penting *mikir* oh iya aku87 baca di sobekan kertas pembungkus bakwan. aku anggap pentng karena bakwannya enak. kalo nggak dibungkus nanti jatoh, kan sayaaaang)
Semakin nggak nyambung yah. Ya sudah ini dia sebagian hasih dari jerih payahku membuat tugas matkul Pendidikan Bahasa Indonesia. Belum selelsai, tapi mudah-mudahan selesai sebelum waktunya habis :) Mohon doanya dari pembaca blog alien. Alien senang ada manusia yang mau membaca tulisan alien yang kadang membuat jempol kesemutan. Mohon doanya dan terima kasih! Semoga alien dapat p[elajaran berharga dari tugas ini. Walaupun ribet, tetap harus dikerjakan, kalau nggak alien nggka bakalan dapet nilai.Kalau alien nggak dapet nilai alien nggak bakalan lulus, alien nggak bakalan jadi sarjana dong!!! Go alien!!! Dibalik semua ini pastia ada hikmahnya, karena tugas itu sendiri bertujuan menambah pengetahuan dan pengalaman pada pihak yang terlibat :)
Eh, mau liat gak tugas alien? Ini dia....
Kebenaran Sebagai Dasar
Penelitian
Disusun
Oleh : Alin
Dhewii Auliya Syiva
Indra Galuh Agung
Kaswan Hermawan
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
U N S I K A
2011
Kata Pengatar
Puji syukur kehadirat Allah Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan dan petunjuk dalam memahami materi mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
kami, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada pihak yang terkait untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada pihak yang terkait untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Karawang, 01 November 2011
Penyusun
BAB I
Membahas dan Mendiskusiakan
Latar Belakang Kebenaran
A.
Pengertian Kebenaran
Kebenaran
adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyatan ini pasti, dan tidak dapat
dipungkiri lagi. Kita manusia selalu ingin tahu kebenaran, karena hanya
kebenaranlah yang bisa memuaskan rasa ingin tahu kita, dengan kata lain
tujuan pengetahuan ialah mengetahui kebenaran. Tujuan ilmu juga mencapai
kebenaran, dengan kata lain, dalam ilmu kita manusia ingin memperoleh
pengetahuann yang benar, karena ilmu merupakan pengetahuan yang sistematis,
maka pengetahuan yang diituju ilmu adalah pengetahuan ilmiah.
Kita manusia bukan hanya
sekedar ingin tahu, tetapi ingin mengetahu kebenaran. Kita juga selalu ingin
memiliki pengetahuan yang benar. Kebenaran ialah persesuaian antara pengetahuan
dan obyeknya. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan
obyeknya.
B.
Jenis-Jenis Kebenaran
-
Kebenaran
Individual
Kebenaran Individual ini merupakan kebenaran yang di ikuti manusia berdasarkan pendapat
sendiri.
- Kebenaran Objektif
Kebenaran Objektif
merupakan kebenaran yang biasanya
bersumber dari ajaran leluhur yang diwariskan secara turun temurun dan
sudah mendarah daging dalam masyarakat.
- Kebenaran Hakiki
Kebenaran yang
sifatnya mutlak, pasti dan tidak
akan pernah mengalami
perubahan, tentunya
kebenaran ini bukan dari manusia, tetapi kebanaran ini datangnya dari Sang Pencipta, sebab itu jangan sekali-kali kita
meragukannya.
Contoh suatu kebenaran : Roda sebuah mobil berbentuk
segitiga. Kenyataannya bentuk roda adalah bundar, karena pengetahuan tidak
sesuai dengan obyek maka dianggap keliru. Namun saat dinyatakan bentuk roda
adalah bundar dan terjadi kesesuaian, maka pernyataan dianggap benar.
C. Upaya Memperoleh Kebenaran
Upaya memperoleh kebenaran dapat
dilakaukan dengan berbagai macam pendekatan. Berikut ini pendekatan-pendekatan
yang dapat dilkukan untuk memperoleh kebenaran.
1.
Pendekatan Empiris
Manusia mempunyai seperangkat indera yang berfungsi
sebagai penghubung dirinya dengan dunia nyata, dengan inderanya manusia mampu
mengenal berbagai hal yang ada di sekitarnya. Kenyataan seperti ini menyebabkan
timbulnya anggapan bahwa kebenaran dapat diperoleh melalui penginderaan atau
pengalaman.
2. Pendekatan Rasional
Cara lain untuk mendapatkan kebenaran adalah dengan
mengandalkan rasio, upaya ini sering disebut sebagai pendekatan rasional.
Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berpikir,sehingga dengan
kemampuannya tersebut manusia dapat menangkap ide atau prinsip tentang sesuatu,
yang pada akhirnya sampai pada kebenaran, yaitu kebenaran rasional.
3.
Pendekatan Intuitif
Pendekatan ini merupakan pengetahuan yang diperoleh
tanpa melalui proses penalaran tertentu. Misalkan Seseorang yang sedang
menghadapi suatu masalah secara tiba-tiba menemukan jalan pemecahan dari
masalah yg dihadapi.
4. Pendekatan Religius
Kita sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal pikiran
harus menyadari bahwa alam semesta beserta isinya ini diciptakan dan
dikendalikan oleh kekuatan Tuhan. Upaya untuk memperoleh kebenaran dengan jalan
seperti ini disebut sebagai pendekatan religious.
5. Pendekatan
Otoritas
Yang dimaksud dengan pendekatan otoritas ini adalah
seseorang yang memiliki kelebihan tertentu disbanding orang lain.
Kelebihan-kelebihan tersebut bisa berupa kekuasaan, kemampuan intelektual,
keterampilan, pengalaman, dan sebagainya. Yang memiliki kelebihan-kelebihan
seperti itu disegani, ditakuti, ataupun dijadikan figur panutan. Apa yang
mereka nyatakan akan diterima sebagai suatu kebenaran.
BAB
II
Syarat
Kebenaran Ilmiah
Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah dengan melalui
prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang
berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Berikut sifat-sifat
dasar ilmu:
- Objektif. Ilmu harus
memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya
dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
- Metodis
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada
cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari
bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis
berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode
ilmiah.
- Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian
sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena
itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Kebenaran ilmiah adalah
sesuatu yang dapat diterima oleh majoritas masyarakat ilmiah pada suatu saat.
Maka metoda jajak pendapat (voting) di antara para ahli adalah sah-sah saja
untuk mengetahui pendapat yang didukung oleh majoritas sekelompok pakar yang
terkemuka.
Suatu
teori atau gejala yang terus menerus muncul dan digunakan serta dikutip dalam
publikasi ilmiah itulah yang dianggap benar karena telah diterima oleh
masyarakat.
Dengan demikian
kebenaran ilmiah m erupakan hasil dari suatu penelitian yang dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat luas , dan harus sesuai dengan kenyataan dan benar secara ilmiah atau
keilmuan.
BAB III
Proses berpikir logis dan analitis
Berpikir adalah sebuah
proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi
dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi,
logika, imajinasi, dan pemecahan masalah. Dari pengertian tersebut tampak bahwa
ada tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu (1) berpikir adalah kognitif,
yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari
perilaku, (2) berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa
manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan (3) berpikir diarahkan dan
menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada
solusi.Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan
konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri (ed), 1983:52)
Logika adalah ilmu penalaran atau ketrampilan berpikir dengan tepat.
Ketepatan berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis atau tidak
amburadul.
Dalam berpikir membutuhkan ketrampilan untuk bisa mengerti fakta, memahami
konsep, saling keterkaitan atau hubungan, sesuatu yang tersurat dan tersirat,
alasan, dan menarik kesimpulan. Namun
yang pertama kali harus dipelajari adalah menguji suatu jalan pikiran secara
logis.
Jalur dari A ke C
adalah merupakan kesimpulan
Kesimpulan itu
diperoleh karena premis B
Biasanya A adalah
Subyek dan C predikat
B adalah premis
atau alasan
Contoh :
Seorang anak
tenggelam ke sungai, dalam keadaan
pingsan ditarik keluar. Ada yang berteriak, “dia tak bernafas lagi”. Sang ibu histeris. “Anakku mati...”
Pemikiran Analitis adalah
pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi
bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap.
Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat
perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara
rasional; mengidentifikasi urutan waktu, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan
Jika-Maka.
BAB
IV
Prosedur
Penelitian
- Pengertian
Penelitian
Penelitian adalah suatu
penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan
kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Beberapa
pakar lain memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
3.
Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
- Ciri-ciri penelitian
1. Memiliki masalah, terumus jelas dan terperinci.
2. Memiliki hipotesis, terumus jelas dan terperinci.
3. Terencana, bertujuan dan bermetode.
4. Empiris, berdasarkan observasi fenomena.
5. Berlogika, berdasarkan analisis teoritis.
6. Berakurasi dan valid, menggunakan instrumen yang tepat dan reliabel.
7. Memiliki sumber data, primer dan sekunder.
8. Non-etikal, bersifat objektif.
9. Siklikal, sistematis.
10. Berproduk: abstrak (berupa: prinsip, generalisasi, dan teoritik) atau konkret (berupa: model atau alat)
- Karakteristik penelitian :
1. Berfungsi menjawab permasalahan tertentu.
2. Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.
3. Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyimpulan data (fakta dan opini). - Langkah-langkah penelitian :
1. Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
2. Penelaahan kepustakaan.
3. Penyusunan hipotesis.
4. Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
6. Penyusunan rancangan penelitian.
7. Penentuan sample.
8. Pengumpulan data.
9. Pengolahan dan analisis data.
10. Interpretasi hasil analisis.
11. Penyusun laporan/publikasi penelitian.
Memilih bidang, topik kajian atau
judul penelitian. Bidang kajian atau subjek ilmu. Subjek ilmu dalam arti
sebagai pokok persoalan yang dipelajari. Sedang judul, menjelaskan mengenai
fokus atau ruanglingkup masalah yang dipelajari. Langkah pertama ini tidak
datang dengan sendirinya, sebab timbulnya gagasan untuk meneliti biasanya
karena telah didahului oleh serangkaian aktivitas lainnya seperti melakukan
mengamatan awal atau membaca sekian banyak referensi sehingga diperoleh
sejumlah informasi. Dengan demikian, gagasan untuk melakukan penelitian ilmiah
bisa karena ingin membuktikan atau mempelajari lebih lanjut mengenai hal-hal
atau informasi-informasi yang telah didapat sebelumnya yang dianggap belum
cukup.
Langkah kedua adalah
melakukan kegiatan penelitian itu sendiri. Jika penelitian lapangan, maka
aktivitas yang dilakukan ialah mengumpulkan data lapangan. Di dalam proses
pengumpulan data lapangan itu, sejumlah hal harus dijalani, seperti masalah apa
saja harus ditanyakan kepada siapa saja (informan), di mana dan kapan serta
bagaimana melakukan wawancara. Ketika wawancara itu berlangsung, dalam suasana
seperti apa sehingga informasi yang diberikan dapat terandalkan kebenarannya.
Bagaimana pula mencatatnya, dan sebagainya.
Langkah
ketiga ialah menganalisis terhadap informasi, dalam arti memahami makna
dari sekumpulan informasi yang telah didapatkan. Langkah keempat ialah menyusun
laporan penelitiannya, dan langkah kelima adalah menyebar-luaskan hasil temuan.
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian sangat penting untuk
dikemukakan karena, baik kerangka teori maupun metode yang digunakan
harus memiliki kesesuaian terhadap apa
tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Sedang manfaat penelitian
ialah kata lain dari kegunaan atas hasil penelitian dimaksud.
Jadi penyusunan tujuan dan manfaat penelitian harus dikaitkan dengan masalah
penelitian yang akan dicari jawabannya. Bukan tujuan penelitian untuk menyusun
skripsi, tesis, atau disertasi. Menyusun skripsi, tesis, atau disertasi adalah
yang melatarbelakangi mengapa kita harus melakukan penelitian dan bukan sebagai
tujuan penelitian itu sendiri.
Sudjana,
Nana. Dr. 1988. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah, Skripsi, Tesis,
Disertasi. Bandung: Sinar Baru.
Kesimpulan
Kebenaran
adalah kenyataan yang benar-benar terjadi. Pernyatan ini pasti, dan tidak dapat
dipungkiri lagi.
Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah dengan melalui
prosedur baku berupa tahap-tahapan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang
berupa metodologi ilmiah yang sesuai dengan sifat dasar ilmu.
Pemikiran Analitis adalah
pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi
bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap.
Penelitian adalah suatu
penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan
kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu.
Susah kan? Mana tanggal 11 November 2011 harus dipresentasikan lagi!! Waaaa!!! Syaratnya susah banget sih bu dosen, kumis saya nggak tumbuh-tumbuh nih ------______------
in blogger kenapa lagi, tampilannya nggak sempurna. apa karena copast dari MiWo ya? entahlah, itu masalah internal blogger. Maaf kalau pembaca kecewa *dikacangain* ini slaah blogger (padahal si aliennya aja yang gaptek)