Aku. Sekarang.
Aku tak tahu tepatnya apa saja yang memenuhi pikiranku akhir-akhir ini. Rasanya otakku asing dengan rasa tenang dan nyaman. Senyum yang kulukis di wajahku, semuanya palsu. Senyumku hilang, dicuri seseorang. Dicuri dengan begitu brutalnya.
Aku tak pernah ingin melakukan hal sejahat itu. Aku tak pernah berniat menyakiti siapapun. Semua orang bisa saja menilaiku jahat, tapi yang kuinginkan hanya satu. Menemukan dia yang menginginkanku. Apa salahnya jika aku mencari yang terbaik? Apa salahnya jika aku hanya ingin berteman? Apa aku salah?
Aku tak pernah ada niat bertemu denganmu lagi. Aku tak pernah menginginkan jatuh hati jika harus begini. Mengapa kau biarkan aku mengagumimu, membawakanku harapan-harapan yang indah. Nmun semuanya hanyalah keisenganmu saja. Apa yang kau rencanakan? Apa maksudmu? Pikiranku berada diantara hitam dan putih. Aku tak menginginkan banyak hal. Aku hanya inginkanmu, kawan.
Kau. Jika kau tak bermaksud baik padaku, bersikaplah sewajarnya, jangan membuatku berpikir kau memberikanku mimpi-mimpimu. Jangan kau biarkanku membuatmu sebagai salah satu mimpiku. Aku tak akan pernah memimpikan sesuatu yang tak ingin diraih olehku. Beri aku kepastian! Jangan kau biarkan aku terlalu lama diantara hitam dan putih.
Kau. Apa yang kau lakukan padaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar